Guru
adalah desainer ahlak yang akan dimiliki para siswa nantinya, guru memiliki
peran yang besar dalam dunia
pendidikan, Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri danproduktif.
pendidikan, Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri danproduktif.
Begitu
besar tugas dan tanggung jawab guru dalam mempersiapkan kader penerus bangsa
ini, namun yang terjadi selama ini guru merupakan salah satu aspek yang
terlupakan dalam dunia pendidikan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi selama ini merupakan suatu trend yang terjadi di Indonesia.
Setiap ganti menteri pasti ganti kurikulum, mereka berpendapat bahwa kurikulum
yang mereka ciptakan lebih berbobor, lebih tepat sasaran, atau apalah alas an mereka.
Di
balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa
maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia
hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu
terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan
terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang
kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.
Guru,
digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid
saja sedikit yang menghargai gurunya...sedemikian juga pemerintah. banyak yang
memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi
guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.